Mai Blogs?

(Review Film)Wall-E

Wall-E

Lah, baru kemarin bikin review film eh.. sekarang bikin review lagi 🙂 .

Wall-E, film ini gw tonton hari Rabu kemarin di 21 Lippo Karawaci (akhirnya, setelah 1 tahun gak pernah nonton di bioskop 😀 ). Film ini bercerita tentang bumi di masa depan yang sudah ditutupi dengan sampah. Saking banyaknya sampah, seluruh penduduk bumi (err, dalam film ini Amerika mewakili seluruh bumi) diungsikan ke pesawat luar angkasa yang gede banget (namanya Axiom) dan hidup di sana selama program pembersihan dilakukan. Ternyata cuma ada satu robot doang yang ditugaskan untuk membersihkan sampah, ya si Wall-E itu.

Wall-E rajin banget, setiap saat dia melakukan tugasnya, mengumpulkan sampah, mengompress sampah di badannya sehingga menjadi bentuk kubus, dan menyusunnya dengan rapi. Sampah yang udah dikumpulkan bahkan sampai membentuk gedung pencakar langit. Dia baru berhenti melakukan tugasnya malam hari, dan memulai kembali keesokan paginya setelah mencharge baterainya dulu di bawah sinar matahari.

Melakukan kegiatan yang sama dengan sendirian selama beratus-ratus tahun ternyata membuat wall-e punya perasaan. Dia merasa kesepian, dan punya emosi untuk mencintai setelah melihat video pasangan pria dan wanita sedang jatuh cinta. Pesawat Axiom mengirimkan robot bernama EVE ke bumi untuk melihat apakah ada perkembangan di bumi setelah ditinggalkan begitu lama. Ketika Wall-E melihat EVE untuk pertama kali dia langsung jatuh cinta, karena EVE digambarkan sebagai robot cewek dan Wall-E adalah robot cowok. Waktu si EVE datang, dia terkesan jutek, bahkan sangar karena tidak ragu-ragu untuk menembakkan laser. Pertemuan kedua robot itu di bumi banyak menimbulkan hal-hal lucu.

Mau tau kelanjutannya?