Beli Buku Dari Inibuku.com

February 19, 2009 at 4:25 am | Posted in book, internet, Web/Tech | 12 Comments
Tags: , , , ,

Hore. Buku yang gw pesan sampai juga di kantor. By the way, sepertinya ini menjadi transaksi e-commerce pertama gw di internet 🙂 .

Kenapa beli dari inibuku.com? Jadi gini, sebenarnya gw waktu itu pengen banget nyari buku Pintu Terlarang, karena terinspirasi banget sama filmnya. Katanya sih di novelnya ini ceritanya lebih thriller dari filmnya. Ow, filmnya aja udah thriller, ternyata masih ada yang ngelebihin.

Okay, setelah googling ternyata bukunya ini terbit udah lumayan lama, dari tahun 2004 atau 2005 gitu lah. Cari punya cari, yang menjual secara online ya cuma di inibuku.com. Di tokobuku online lain kayak kutukutubuku.com atau bukukita.com gak jualan buku ini tuh. Sebelum benar-benar mutusin beli buku ini, udah gw telusurin dulu isi situsnya, seperti melihat prosedur beli buku, pembayaran, dan tarif serta ketentuan-ketentuan lain. Untung informasinya cukup lengkap.

Ada satu tips lagi nih, mungkin saja tips ini bisa kalian gunakan juga kalau mau bertransaksi online. Kalau kemarin sih cara gw untuk membuktikan suatu situs e-commerce dapat dipercaya atau tidak (dalam kasus ini situs inibuku.com), gw ketik aja di google dengan keyword, “kecewa inibuku.com”. Oww, ternyata ada juga yang kecewa dengan layanan inibuku.com walaupun banyak juga yang gak pernah ketemu masalah sama layanan inibuku.com.

Continue Reading Beli Buku Dari Inibuku.com…

[Review Buku]: The Naked Traveler

February 16, 2009 at 3:24 pm | Posted in book | 2 Comments
Tags: , , ,

Belum kapok juga, tahun 2001 saya ikutan tur di Puerto Rico. Kami semua naik bis dan berkeliling tempat wisata di sana, mulai dari melihat benteng bersejarah, berenang di pantai Luquillo, sampai ke trekking di Caribbean National Forrest. Di tengah jalan, tiba-tiba bis berhenti di belakang halaman rumah orang. Saya bingung, tidak melihat ada objek wisata apa-apa yang menarik. Lalu si Tour Guide mengatakan, “Now Ladies and Gentleman, this is… banana tree!” sambil menunjuk sebuah pohon pisang! Hah? Tololnya, semua orang turun dari bis dan berebutan memotret. Si Guide sampai terheran-heran karena saya tidak turun dan bertanya mengapa saya tidak mau foto-foto. Dengan malasnya saya menjawab, “Not interested. I have many of them, in my own backyard!”

-Dari bab Eksotisnya Pohon Pisang-

The Naked Traveler

The Naked Traveler

Satu lagi blog yang dijadikan buku, selain seri Kambing Jantan cs milik Raditya Dika.  Buku ini bercerita tentang pengalaman-pengalaman unik yang ditemui seorang backpacker – bernama Trinity – ketika sedang menikmati liburannya. Perbedaan kebudayaan dan kebiasaan di suatu negara yang diceritakan oleh penulis bisa ternyata bisa menjadi sesuatu yang lucu yang dapat membuat kita tersenyum ketika membacanya.

Seperti blog pada umumnya yang mempunyai karakter penulisan yang mengalir apa-adanya dan tanpa dibuat-buat, buku ini juga jujur dalam bercerita. Semua yang ditulis di dalam buku ini merupakan pengalaman-pengalaman nyata dari sudut pandang si penulis. Tak heran kalau saya sudah menghabiskan membaca buku ini hanya dalam tempo waktu kurang lebih 3 jam saja. Karena cerita yang mengalir dengan ringan membuat kita tidak perlu terlalu berkonsentrasi menikmati setiap bab-babnya.

Cukup banyak yang dibahas di dalam buku ini. Mulai dari airport negara-negara yang pernah dikunjungi penulis, sistem transportasi yang digunakan, tips-tips yang mungkin berguna untuk diketahui oleh seorang backpacker, tempat-tempat menarik untuk dikunjungi, bahkan sampai ayam pun dibahas oleh penulis. Penasaran ayam seperti apakah yang dimaksud? Tentu bukan ayam biasa…. 🙂

Pada akhirnya, buku ini cukup bisa menjadi inspirasi bagi yang sudah menjadi backpacker atau yang baru ingin menjadi backpacker (seperti saya). Cukup kagum dengan pengalaman penulis yang sudah pernah mengunjungi hampir semua provinsi di Indonesia dan 33 negara di dunia. Tapi menurut saya buku ini bukanlah buku seorang backpacker murni 🙂 . Karena terkadang di suatu cerita, penulis bisa juga royal terhadap pengeluarannya ketika berlibur.

The Naked Nekad Traveler
Penulis : Trinity
Penerbit : C Publishing
ISBN : 978-979-24-3932-8
Jumlah Halaman : 282

(Review Buku) Alive!

August 20, 2008 at 3:09 am | Posted in Uncategorized | 21 Comments
Tags:

Pada tanggal 12 Oktober 1972, sebuah pesawat Angkatan Udara Uruguay yang terbang membawa tim pemain rugbi, jatuh di salah satu puncak Pegunungan Andes yang dingin dan terpencil. Sepuluh minggu kemudian, hanya enam belas dari empat puluh lima orang penumpang yang ditemukan dalam keadaan hidup.

Ini adalah kisah tentang 72 hari di neraka salju yang mereka habiskan di badan pesawat, tanpa makanan dan harapan untuk ditolong. Para korban yang selamat saling melindungi dan menolong, sampai pada sebuah kesimpulan yang menyesakkan. Mereka hanya dapat hidup dengan melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak pernah dibayangkan. Memakan tubuh teman-temannya yang sudah meninggal.

Dua pemuda pemberani, tampil menghadapi kekejaman alam dengan mendaki puncak Andes, demi mencari pertolongan.

bukabuku.com

Taken from: bukabuku.com

Itulah sinopsis dari buku yang selesai saya baca minggu lalu selama satu minggu. Buku ini menceritakan tentang kisah nyata yang terjadi lebih dari 30 tahun yang lalu, pengalaman tentang orang-orang yang bertahan hidup di tengah-tengah gunung salju, tanpa makanan selama 70 hari. Ke-45 orang yang ada di atas pesawat terbang yang membawa mereka ke Cile pasti tidak akan menyangka bahwa hari itu, 12 Oktober 1972 akan menjadi hari yang tragis bagi mereka. Pesawat mereka jatuh dan pecah menjadi 2 bagian, ekor dan badan pesawat. Letak kedua bagian pesawat ini terpisah cukup jauh, seolah menandakan bahwa kecelakaan ini cukup parah. Pesawat tersebut pun jatuh di tempat yang sangat tidak biasa, di atas pegunungan Andes yang tinggi (sekitar 12.000 kaki), yang hanya dikelilingi oleh salju. Tidak ada satupun tumbuhan yang hidup di sana (kecuali lumut) dan begitupun dengan hewan. 16 Orang tewas langsung tewas pada hari itu juga ditambah 1 orang yang menghilang karena mencoba berjalan sendiri di tengah-tengah bukit salju yang luas. 28 orang bertahan hidup, namun beberapa di antaranya bertahan dengan luka yang cukup parah.

Tidak ada persediaan makanan yang cukup untuk mereka, hanya beberapa batang coklat, beberapa bungkus rokok, beberapa botol minuman, dan sedikit makanan ringan. Pakaian yang tersisa pun hanyalah pakaian yang mereka kenakan pada saat itu, karena koper-koper mereka ada di bagian ekor pesawat yang terdapat di atas gunung. Dari sinilah kengerian cerita ini mulai terasa. Mereka yang selamat merasa bahwa mereka akan dapat segera diselamatkan dan keluar dari tempat itu. Itu karena mereka mendengar suara pesawat terbang di atas mereka dan menganggap bahwa itu adalah tim penyelamat yang ditugaskan untuk menyelamatkan mereka. Tetapi, pesawat tersebut hanya melintas saja dan tidak pernah kembali lagi. Mereka sampai putus asa karena beberapa kali pesawat terbang di atas mereka (pernah mereka mendengar pesawat yang terbang rendah) tetapi tidak ada satupun yang menyadari keberadaan mereka di bawah.

Continue Reading (Review Buku) Alive!…

[Review Buku] Kisah Sukses Google

May 13, 2007 at 5:44 am | Posted in Uncategorized | 2 Comments
Tags:

Selesai juga gw baca buku ini setelah sekitar 1 minggu gw pinjam. Gw minjam buku ini dari dosen gw, Pak Gandhi. Kebetulan di forum internal kampus, beliau menawarkan buku itu untuk dipinjamkan. Sebenernya udah lumayan lama juga tahu tentang buku tsb. Soalnya dosen gw itu pernah nulis review tentang buku ini di situs multiply-nya kalo ga salah. Dan juga beberapa waktu yang lalu pengarang buku ini, David A. Vise datang ke Indonesia khusus untuk memberikan seminar tentang buku ini.

Buku ini cerita banyak banget tentan google. Dimulai dari cerita tentang pertemuan 2 org pendiri google, Larry Page dan Sergey Brin pada saat mereka mengambil studi doktor di Stanford University. Mereka mulai mengembangkan google berawal dari ide Larry Page bahwa ia dapat mendownload seluruh isi web hanya dalam waktu 2 minggu, jelas orang-orang menganggap bahwa itu sebuah lelucon yang bagus. Setahun kemudian Larry Page berkata bahwa ia baru mendownload setengah isi dari web.

Kemudian di buku ini ditulis juga kultur di kantor google, orang-orang yang bekerja di google menganggap kantor tidak lebih sebagai tempat bermain daripada tempat bekerja. Di googleplex -sebutan untuk kantor google- semua fasilitas disediakan. Mulai dari tempat bermain, salon, spa, tempat pijat, snack, dll. Bahkan google juga mempekerjakan koki khusus untuk memasak makanan bagi para karyawan google. Mottonya yang “Don’t Be Evil” telah menjadikan google berbeda dengan perusahaan lain.

Sekarang google telah menjadi fenomena di dunia TI. Padahal umurnya baru sekitar 8 tahun tetapi kekayaan perusahaan ini sangat luar biasa. Dengan harga saham lebih dari US$300, aset google mencapat US$76 Miliar, menjadikannya lebih kaya dari negara-negara kecil. Google pun telah berubah dari kata benda menjadi kata kerja. Di kamus oxford, kata google diartikan sebagai “to search using google.com”. Hampir tidak ada yang tidak dapat dicari oleh google, hanya dengan memasukkan kata kunci maka kita mendapatkan apa yang kita mau. Hasil pencariannya sangat akurat, dan yang paling terpenting dari semuanya adalah satu kata, GRATIS.

Apa yang menyebabkan google begitu kaya? Ternyata pemasukkan terbesar google berasal dari iklan. Pada saat kita mencari sesuatu di google, maka google akan menampilkan iklan berupa teks di sebelah kanan yang berhubungan dengan pencarian. Dengan ratusan juta pencarian setiap hari, dimana jutaan orang mengklik satu iklan, maka perusahaan iklan tersebut akan membayar sebanyak 50 sen dollar sampai 5 dollar per klik kepada google. Hitung sendiri berapa keuntungan yang didapat google dalam 1 hari. Google adalah mesin uang raksasa, bahkan ketika karyawan google tidur sekalipun, uang akan tetap mengalir ke kas perusahaan. FYI, kedua pendiri google masih berumur 30-an tapi dah memiliki kekayaan minimal US$ 10 Miliar!

Berbagai macam permasalahan google juga ditulis di buku ini. Mulai dari pelanggaran privasi, ketika google meluncurkan GMail, dimana google akan men-scan isi e-mail yang masuk untuk menampilkan iklan yang berkaitan dengan isi e-mail. Kemudian, protes dari perusahaan iklan, karena iklannya di-klik secara tidak wajar tapi tidak ada satupun dari klik tersebut berujung pada sebuah transaksi. Dan yang paling sengit adalah persaingan antara Microsoft dan Google. Pada saat itu google ingin membuka cabang riset dan pengembangan di Cina. Ketika mengetahui kabar itu, seorang eksekutif Microsoft di Cina ternyata memutuskan untuk mengundurkan diri dan memilih bergabung dengan google. Tentu saja microsoft marah akan hal ini, dan mengatakan bahwa google dipimpin oleh seorang amatir yang tidak mengerti tentang kontrak kerja. But, the show must go on.

Bagian lain dari buku ini bercerita tentang keputusan google untuk Go Public, hubungan antara Google dan april mop (entah kebetulan atau memang disengaja, bab ini ada di bab 14, semacam petunjuk untuk tanggal 1 April), layanan google yang lain, google doodle (gambar logo google yang telah dimodifikasi pada tanggal tertentu), sindrom cina, ambisi google untuk mengindeks jutaan buku di universitas terkenal, dan bab terakhir adalah ambisi google untuk memetakan gen manusia. Dan dicantumkan juga lampiran mengenai 23 Tips dan Trik pencarian di google, dan GLAP(Google Lab Aptitude Test), semacam simulasi test masuk untuk menjadi seorang pekerja di google. Isi GLAP rata-rata tentang logika dan matematika, dan sepertinya memang sulit. Teringat satu kalimat yang ada di buku google, “Bicara tentang google berarti bicara tentang matematika”.

Demikianlah review gw tentang buku google ini. Thanks to Pak Gandhi yang dah mau minjemin bukunya. Banyak banget pelajaran berharga yang bisa diambil dari buku ini. Kalo kita mau sukses seperti google, paling tidak kita harus mengetahui apa-apa aja di balik google. Salah satu caranya ya dengan membaca buku ini.

Continue Reading [Review Buku] Kisah Sukses Google…

Mengganti Buku Perpustakaan

May 10, 2007 at 6:54 am | Posted in Uncategorized | Leave a comment
Tags: ,

Karena kesalahan gw, maka gw disuruh mengganti buku perpustakaan. Ceritanya begini, kira-kira 2 bulan yang lalu gw meminjam buku dari perpustakaan, The Purpose Driven Life. Kemudian terjadilah suatu tragedi (hiperbolis banget!), kopi susu yang gw buat di asrama tumpah, dan mengenai buku tersebut. Jadilah buku tersebut kena noda warna coklat, ga banyak sih kenanya, “cuma” di bagian samping buku tsb. Ga sampai mengotori bagian dalam, dan semua tulisan di setiap halaman masih dapat dibaca dengan jelas.

Memang sih, sewaktu gw memperpanjang waktu peminjaman buku tsb beberapa kali, penjaga perpustakaan udah menunjukkan ketidaksenangannya dan mewanti-wanti gw untuk membersihkan noda tersebut, karena kalau tidak, gw ga boleh mengembalikan buku tersebut. Gw pikir gampang lah membersihkan noda dikit kayak gitu, makanya gw santai aja. Eh…eh.., tapi setelah gw memikirkan bagaimana caranya membersihkan noda ini, ternyata susah juga. Salah-salah ngebersihin nanti bukunya malah tambah rusak. Cuma satu cara yang gw lakukan untuk membersihkan noda warna coklat tersebut, yaitu dengan mengoleskan tipe-x di bagian yang kena noda, suatu ide yang cukup brilian menurut gw saat itu, tapi beberapa saat kemudian gw sadar bahwa ide tersebut sangat bodoh, tidak terlalu membantu menghilangkan noda.

Tadi sore, gw mengembalikan buku tsb ke perpustakaan. Dan tentu saja sudah dapat ditebak apa reaksi dari petugas perpustakaan, mereka tetap ga mau menerima buku tersebut, walaupun gw udah berusaha membersihkannya, eh dia malah bilang ‘Pokoknya saya ga mau tahu, buku ini harus seperti keadaan semula’. Wah, si lappetnya ni pikirku. Ga terima gw, gw berdebat sama dia soalnya dia juga bilang, kalo gw ga bisa mengembalikan kondisi buku seperti semula, gw harus mengganti buku itu. Ah sial, padahal kan kotornya cuma sedikit, bahkan ga mempengaruhi isi buku itu sedikitpun, sepertinya definisi sedikit/banyak kotor di suatu buku cuma ibu itu yang menentukan. Sepertinya memang tidak ada aturan tertulis di perpustakaan kampus gw.

Ya abis itu, gw putusin aja lah buat ganti buku itu, daripada berdebat ga selesai-selesai. Nah sekarang gw lagi bingung mikirin kapan gw bisa beli buku ini, soalnya gw harus ke Medan nih buat nyari buku itu, Gramedia kan cuma ada di Medan kayaknya. Dah gitu batas waktu yang dikasih cuma 1 bulan, mana banyak tugas kuliahan lagi, wah pusing gw. Ada yang mau bantu nyariin tuh buku??

Continue Reading Mengganti Buku Perpustakaan…

Berdamai dengan stres.

June 25, 2006 at 7:12 am | Posted in Uncategorized | Leave a comment
Tags:

Beberapa hari yang lalu gw minjam buku dari perpustakaan. Gw minjam buku yang judulnya “Berdamai dengan Stres”. Buku ini merupakan terbitan dari Gramedia dan Penerbit KOMPAS. Apa sih isi bukunya? Gw baca-baca sejenak di perpustakaan dan ternyata isinya menarik. Buku ini merupakan kumpulan dari surat-surat yang dikirimkan ke suratkabar KOMPAS untuk rubrik psikologi. Penulis mengumpulkan surat-surat ini dengan rentang waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 16 tahun. Isinya ya memang seperti rubrik tanya jawab gitu, pengirim surat mencurahkan isi hati tentang berbagai macam masalah yang dialami oleh dirinya dalam hidup, tapi sering juga ada orangtua atau saudara yang menceritakan masalah anak/temannya. Tema masalah yang diangkat bermacam-macam, dan merupakan masalah yang “seram”. Gw kasih contohnya ya… misalnya masalah kehidupan gay, siksaan batin orang yang pernah disodomi, fobia, bulimia, skizofrenia, oedipus kompleks, obsesif kompulsif, gangguan jiwa, cacat mental, dan segala macam. Pokoknya setelah membaca buku ini, pikiran gw lebih terbuka, dan mendapatkan banyak hal baru yang selama ini belum gw ketahui. Selain itu ternyata di dunia ini banyak orang yang mempunyai masalah yang lebih besar dari gw, dan mendapatkan pelajaran bahwa masalah-masalah yang kadang gw alami belum seberapa dibanding orang-orang yang ada di buku ini. Mungkin kalian bingung tentang tema yang gw tulis di atas seperti skizofrenia, dll. Gw juga baru tahu definisi dari masing-masing istilah itu, dan menambah wawasan gw juga. Satu hal yang bisa gw nilai, bahwa Ibu Leila Ch Budiman, psikolog yang menjawab semua pertanyaan di buku ini, memberikan solusi dengan tepat. Ia seakan-akan bisa ikut merasakan penderitaan yang dialami “pasiennya”, gw aja yang membaca solusi-solusi darinya bisa ngeliat kalo Ibu Leila ini baik banget, perhatian, dan menjawab dengan hatinya, pokoknya top banget deh…

Di antara topik-topik yang diangkat, gw paling suka dengan topik penderita skizofrenia, menurut wikipedia, skizofrenia merupakan penyakit otak yang timbul akibat ketidakseimbangan pada dopamine, yaitu salah satu sel kimia dalam otak. Ia adalah gangguan jiwa psikotik paling lazim dengan ciri hilangnya perasaan afektif atau respons emosional dan menarik diri dari hubungan antarpribadi normal. Sering kali diikuti dengan delusi (keyakinan yang salah) dan halusinasi (persepsi tanpa ada rangsang pancaindra). Uniknya di buku ini juga menampilkan surat yang berasal dari penderita skizofrenia sendiri yang sekarang sudah sembuh. Bahkan ia dapat menyelesaikan pendidikan tingginya di PTN Terkenal, ITB. Ini berarti para penderita skizofrenia masih ada harapan untuk sembuh, asalkan segera ditangani oleh psikiater atau ahli lainnya.

Hmm, tapi gw juga pengen menuangkan unek-unek gw juga nih. Pas gw minjam buku ini dan membacanya di kamar asrama, teman-teman gw yang melihat dan tahu apa yang gw baca langsung menyindir gw. Kebetulan waktu itu gw lagi membaca surat yang ditulis oleh seorang GAY. Taulah tanggapan mereka langsung macam-macam, ada yang bilang bahwa bacaan gw ngeri, ada yang ga beres, dll. Gw sedih banget, soalnya mereka langsung ngomong begitu aja, tanpa membaca dulu, apalagi berpikir apa si isi buku itu. Gw sih diem aja dengan perasaan sedikit dongkol dan juga senang. Soalnya mereka ga mendapatkan wawasan baru seperti yang gw dapatkan. Memang sekarang belum terasa akibatnya, mungkin nanti. Misalnya orang-orang di sekitar kita sedang membicarakan tentang topik yang aneh-aneh, seperti obsesif kompulsif, oedipus kompleks, pedofilia, hipokhondria, dll, kan ga seru di tengah-tengah orang itu cuma kita yang ga ngerti, bisa-bisa kita dianggap ga punya wawasan luas, gawat tuh. Beruntunglah gw udah baca buku ini, dan gw saranin sih baca buku ini bagi yang belum, bermanfaat kok….

Continue Reading Berdamai dengan stres….

Create a free website or blog at WordPress.com.
Entries and comments feeds.