Axis Rp 0,1/Kb

July 18, 2008 at 6:59 pm | Posted in Curhat | Leave a comment
Tags: , , ,

Setelah melihat promosi di internet dan koran, akhirnya aku tertarik juga menggunakan layanan dari operator baru ini. AXIS menawarkan paket internet hanya dengan Rp 0,1/Kb untuk 10 Mb pertama. Untuk berikutnya hanya dihitung Rp 1/Kb dengan pembulatan 10Kb.

Langsung aja aku beli kartu perdana di dekat rumah. Harganya Rp 13.000 (lumayan mahal juga) dan sudah termasuk pulsa 6000. Biar lebih lama menikmati promo internet ini, aku juga beli pulsa 10000 seharga Rp 12.000. Setelah aktivasi kartu dan setting handphone -yang cukup mudah dilakukan hanya lewat sms-, browser Opera Mini langsung bisa menjelajahi dunia maya di atas handphone Nokia N73 pinjaman :mrgreen:

Tidak puas browsing internet di layar kecil handphone, aku langsung mencoba browsing di komputer dengan bantuan software PC Suite supaya handphone dapat dikenali sebagai modem. Dengan sedikit setting manual, akhirnya bisa browsing menggunakan handphone. Kecepatan browsingnya sih memang masih lambat, tapi cukup lumayan lah. Mendownload file pun yang paling tinggi hanya sampai 2,8 KB/s. Maklum, semuanya dilakukan hanya dengan koneksi GPRS, karena sepertinya jaringan 3G AXIS belum sampai ke kota Tangerang 😦 .

Memang sih kalau browsing dari komputer ukuran 10 Mb terasa sangat kecil. Apalagi kalau kita membuka website yang penuh dengan animasi flash, sebentar aja tuh untuk mencapai 10 Mb. Tapi kalau browsing dari handphone, 10 Mb udah sangat besar. Ditambah lagi kalau browser kamu menggunakan Opera Mini yang ada fitur untuk menghilangkan gambar dari website dan menyesuaikannya untuk pengguna handphone. Dengan 1000 perak kamu udah puas banget browsing lewat handphone! Oh iya, postingan sebelumnya aku tulis lewat handphone loh. Upload tulisan cepet dan lancar-lancar aja tuh 🙂 .

Buat AXIS, kalo emang bener kamu tuh GSM yang baik tarif Rp 0,1/Kb-nya jangan hanya sampai 10 Mb dong, tapi sesukanya. He-he-he

Speed Internet di Tempat KP

June 24, 2008 at 7:15 pm | Posted in Curhat | 19 Comments
Tags: , , ,

Cerita-cerita mulai dari sampai di Jakarta dan hari pertama Kerja Praktek untuk saat ini di skip dulu. Soalnya mau narsis-narsisan dulu nih, he..heh…

Ini speed internet di tempat KP (Iforte Solusi Infotek):

Akses internet di sini udah kayak dari intranet aja. Kenapa bisa dapet speed segitu karena gw ada di NOC -nya langsung. Udah gitu udah pake FO pula, Jadi wajarlah….

Download Opera Terbaru 9.50

June 13, 2008 at 9:27 am | Posted in Uncategorized | 6 Comments
Tags: , , ,

Opera 9.50
Opera baru saja meluncurkan versi terbaru web browsernya. Versi ini merupakan major version yang sudah dikembangkan cukup lama.

Silahkan download Opera 9.50 melalui link ini. Changelog/daftar perubahan dari versi sebelumnya dapat dilihat di sini.

The Coolest IP on The Net?

April 21, 2008 at 2:54 pm | Posted in Fun | 1 Comment
Tags: , ,

Try nslookup 69.69.69.69 in your terminal command. This is what I’ve got:

Non-authoritative answer:
69.69.69.69.in-addr.arpa name = the-coolest-ip-on-the-net.com.

Authoritative answers can be found from:
69.69.69.in-addr.arpa nameserver = ns10.embarqservices.net.
69.69.69.in-addr.arpa nameserver = dns1.utelfla.com.
ns10.embarqservices.net internet address = 205.160.188.2

Yeah, that’s really cool. But why the number must 69? Is there something with that number? he..hehh….

Taken from : http://ardenpackeer.com/asides/geek-humour/

Menyembunyikan File Dalam File Gambar

March 5, 2008 at 4:34 pm | Posted in Fun | 6 Comments
Tags:

Kamu punya file yang bisa dibilang rahasia, tapi ingin memberikan file tersebut ke seseorang dengan “menyamar” menjadi file gambar, sehingga orang lain yang tidak punya hak akan tertipu dan mengganggap bahwa file tersebut hanyalah file gambar biasa?

Atau jika ingin lebih jelas, coba kamu save gambar di bawah ini :

mccartney.jpg

Nama file tersebut adalah mccartney.jpg . Tapi coba kamu ubah ekstensi filenya menjadi .zip sehingga nama filenya berubah menjadi mccartney.zip, hiraukan peringatan yang muncul. Kemudian coba kamu ekstrak file tersebut menggunakan winRAR, dan tada…., file yang tadinya berbentuk gambar berubah menjadi dua file yaitu 1 file gambar dan 1 file text. Mantap kan? :mrgreen:

Nah, begini nih cara membuatnya:
Pertama sediakan dua/lebih file, minimal harus ada satu buah file image (mis:mccartney.jpg). Kemudian zip-kan file tersebut (menggunakan winRAR) dan kasih nama filenya (mis: coba.zip). Terus kamu masuk ke command prompt dan pergi ke direktori tempat file zip tersebut berada. Ketikkan perintah ini:

copy /b mccartney.jpg+coba.zip secret.jpg

Selesai. Coba buka windows explorer, pasti nanti ada file secret.jpg yang bisa anda buka layaknya gambar biasa. Tapi yang perlu diperhatikan ukuran file gambar hasil penggabungan beberapa file ini menjadi lebih besar. Ya sudah, silakan kamu coba-coba sendiri. 😀

courtesy: http://maseko.com/2008/03/04/menyisipkan-file-dalam-file-gambar/

Tips Setting Proxy Firefox

January 14, 2008 at 9:03 pm | Posted in Uncategorized | Leave a comment
Tags:

Pengalaman saya pada saat menggunakan web browser Firefox, jika ingin membuka website yang ada di jaringan lokal (intranet), maka kita harus memilih ‘Direct connection to the internet’ atau ‘Auto-detect proxy setting for this network’ di bagian Connection Settings. Karena jika kita memilih untuk menggunakan manual proxy configuration maka website yang ada di intranet tersebut tidak dapat dibuka.

Katakanlah kita juga telah mengisi “*.del.ac.id” (tanpa tanda kutip) di bagian ‘No Proxy For’ supaya bila kita membuka website apapun yang berakhiran .del.ac.id maka akan diabaikan oleh proxy server dan dapat terbuka di web browser. Tapi bagaimana caranya supaya kita dapat membuka website yang alamatnya menggunakan ip address? Misalnya : http://172.21.2.105/mp3z , atau teman anda mempunyai web server di PC-nya yang alamatnya adalah ip address komputernya. Soalnya Firefox tidak mengenali jika kita mengisi “172.*” di bagian ‘No Proxy For’ seperti di Internet Explorer ataupun Opera. Akibatnya jika kita mengetikkan alamat itu di address bar, maka proxy server akan menolak akses ke situs tersebut.

Bagaimana supaya kita tetap dapat mengakses web yang menggunakan ip address tapi tanpa mengubah settingan manual proxy?

Anda bisa melihat di gambar ini:

Yang perlu diperhatikan adalah di bagian ‘No Proxy For’, selain “*.del.ac.id” saya menambahkan dua parameter lagi yaitu: “172.0.0.0/24” dan “172.21.0.0/16”. Arti dari dua parameter tersebut adalah: untuk setiap website yang berawalan 172 dan mempunyai subnet mask 255.255.255.0 (24 bit) proxy server tidak akan memprosesnya dan juga untuk setiap website yang berawalan 172.21 dan mempunyai subnet mask 255.255.0.0 (16 bit) proxy server juga tidak akan memprosesnya.

Yup, ternyata tanda asterisk di IE dan Opera digantikan dengan angka 0 di Firefox yang mempunyai arti yang sama yaitu ‘untuk semua’. Dan mengapa settingan subnet mask untuk 172.0.0.0 dan 172.21.0.0 berbeda? Mungkin memang itulah settingan yang telah ditentukan oleh administrator jaringan kita. Mudah-mudahan tips ini dapat berguna bagi anda, dan apabila terdapat kesalahan dalam tulisan ini saya harapkan anda tidak ragu untuk memberikan kritiknya kepada saya. Good Luck! 🙂

Pengalaman Menggunakan Linux Ubuntu

December 7, 2007 at 12:28 am | Posted in Uncategorized | Leave a comment
Tags: ,

Menggunakan Linux sebenarnya bukan hal baru bagi saya walaupun saya pertama kali menggunakan Linux sebagai sistem operasi saya yaitu ketika tahun kedua kuliah saya, ketika ada matakuliah administrasi server menggunakan RedHat Linux 9.0. Tapi kalau mendengar kata Linux sudah cukup lama juga, yaitu waktu kelas 1 SMA namun selama di SMA tidak pernah mencoba menginstall di komputer rumah karena masih terpengaruh oleh omongan bahwa linux itu susah dimengerti, bahkan untuk menginstallnya pun rumit dan untuk menjalankan program harus melalui command prompt dengan mengetikkan perintah-perintah secara manual. Saya jadi teringat kepada Alexander Schatten, pada saat itu ia mengadakan seminar di kampus kami mengenai open source dan ia menanyakan kepada para mahasiswa siapa yang sudah pernah menggunakan linux. Hanya beberapa orang saja yang mengacungkan jari. Kemudian ia kembali bertanya, siapakah di antara kami yang pernah menggunakan Google, dan tentu semua mahasiswa mengacungkan jarinya karena setiap pengguna internet pasti kenal dengan mesin pencari ini. Lalu apa hubungannya Google dengan Linux? Kemudian ia menjelaskan bahwa sistem operasi yang terinstall di seluruh server Google menggunakan linux, itu berarti secara tidak langsung kita telah menggunakan linux dalam kehidupan sehari-hari kita. Wah, berarti dari kelas 1 SMA pun saya sudah menggunakan linux dong, karena saya baru mengenal Google saat itu (kira-kira tahun 2002) 🙂

Saya baru mendengar linux ubuntu pada saat tahun pertama saya kuliah, waktu itu ada abang kelas yang memberikan cd ubuntu (5.04 kalo tidak salah) kepada teman saya. Mungkin abang kelas saya itu mendapatkannya dari shipit.ubuntu.com yang memberikan cd gratis kepada yang meminta di web tersebut. Namun saya belum tertarik untuk menginstallnya di PC saya. Ketika liburan semester, saya kembali ke Tangerang dan meminta kepada teman saya CD ubuntu versi 7.04, tapi saya lagi-lagi tidak menginstallnya, hanya mencoba fitur Live CD-nya saja dan melihat-lihat program-program apa saja bawaan dari ubuntu ini. Saya mulai tertarik menginstall ubuntu ketika melihat efek-efek desktop yang dapat dihasilkan oleh ubuntu menggunakan compiz. Dari gambar-gambar yang saya dapatkan di internet, efek-efek desktop tersebut sangat indah dan melebihi aero milik Windows Vista yang sudah pernah saya coba sebelumnya. Contohnya adalah desktop yang berbentuk kubus, perpindahan antar program seperti CoverFlow-nya iTunes, efek desktop terbakar, dll. Kira-kira bulan Oktober saya mencoba menginstallnya di laptop saya menggunakan ubuntu 7.04, padahal waktu itu ubuntu sudah mengeluarkan versi terbarunya, yaitu ubuntu 7.10 tapi karena saya belum memilikinya saya menginstall versi 7.04 saja. Pengalaman pertama kali menginstall di laptop saya tidak mengenakkan, karena beberapa kali gagal dan ketika berhasil proses penginstallan membutuhkan waktu hampir 2 jam. Saya tidak tahu apakah CD-nya yang rusak atau spesifikasi laptop saya yang kurang memadai (sudah intel centrino duo tapi RAM masih 256MB). Setelah bisa diinstall, kekesalan berlanjut lagi. Saya tidak bisa mengakses sebagai root di terminal. Sudah saya ketikkan su root dia meminta password yang saya tidak tahu dan pada akhirnya tidak dapat masuk sebagai root. Kemudian saya tidak bisa membuka administrasi User and Groups karena disitulah kita bisa mengganti password user yang ada di system kita (termasuk user root). Dan alasan utama saya yang ingin menyaksikan desktop effects di ubuntu tidak dapat terpenuhi, karena katanya driver saya termasuk restricted dan tidak dapat untuk menjalankan desktop effects. Saya cukup kesal karena VGA Card laptop saya bukan onboard, menggunakan ATI Radeon Mobility X1300.

Kemudian, di web forum kampus kami (http://mail.del.ac.id/~gandhi/forum/index.php), salah seorang dosen kami membuat topik tentang mirror repositori linux ubuntu yang ada di kampus kami (http://repo.del.ac.id) sehingga untuk menginstall package-package menjadi sangat cepat karena website tersebut termasuk dalam intranet kampus kami. Kemudian saya mencoba menginstall ubuntu versi terbaru, 7.10 di PC saya yang ada di lab komputer. Proses instalasi berjalan dengan lancar dan hanya memakan waktu kurang lebih 1/2 jam saja (prosesor 1.7GHz dan RAM 768MB). Langsung saja saya mencoba menginstall package compiz dari add/remove program setelah sebelumnya mengatur setting repositori supaya tertuju ke repo.del.ac.id. Kemudian setelah diinstall, terdapat pilihan tambahan custom di bagian visual effects dari Appearance. Setelah dipilih, efek-efek yang sebelumnya saya lihat di internet dapat saya rasakan sendiri, seperti desktop cube, bentuk window yang elastis seperti karet, animasi ketika minimize/maximize, transisi antar desktop dan windows, dll. Semua membuat saya terkagum-kagum dengan efek-efek yang dihasilkan tersebut. Efek-efek tersebut dapat di kustomisasi melalui ccsm(compizconfig setting manager). Di ccsm tersebut terdapat ratusan pengaturan terhadap efek-efek yang ada.

Setelah penginstallan di PC yang berjalan lancar, saya mencoba menginstall di Laptop saya untuk merasakan sensasi desktop effects yang sama yang saya temukan di PC lab komputer. Instalasi masih berjalan cukup lama, kurang lebih 1 jam (mungkin memang sudah seharusnya menambah memori laptop :D) namun berjalan lancar. Semua aplikasi berjalan dengan baik dan setting network dan repositori berhasil. Tapi untuk desktop effects tidak dapat di enable, saya tidak tahu penyebabnya. Setelah saya Googling menggunakan keyword pesan yang ditampilkan akhirnya saya dibawa ke forum ubuntu yang mempunyai masalah yang sama dengan saya. Saya harus memodifikasi file konfigurasi dari compiz dan setelah merestart laptop saya akhirnya desktop effectsnya dapat ditampilkan. Saya senang sekali karena efek-efeknya lebih halus dan terlihat lebih cantik. Ada beberapa efek yang di PC lab komputer tidak dapat dijalankan, mungkin karena pengaruh VGA Card-nya juga. Contohnya efek air dan api di desktop, yang di laptop saya berjalan dengan lancar dan kelihatan seperti nyata.

Saat ini di komputer lab saya terinstall 4 sistem operasi, Linux Ubuntu 7.10, Linux Fedora Core 6, Windows XP Professional dan Windows Server 2003. Dengan harddisk hanya 30GB, saya hampir tidak memiliki ruang kosong lagi di harddisk saya, namun untunglah server menyediakan ruang 5GB di jaringan untuk setiap mahasiswa tingkat 3 jadi bisa menyimpan file-file yang tidak begitu penting untuk dipergunakan. Dan Windows XP pun sudah mulai jarang di-boot, dan lebih sering menggunakan Ubuntu untuk mengeksplor dari package-package yang disediakan. Mungkin suatu saat nanti Ubuntu/Linux akan menjadi sistem operasi utama yang saya gunakan, karena kita tidak perlu repot-repot membayar dengan harga yang mahal untuk mendapatkannya, padahal fitur-fitur yang tersedia sudah sangat lengkap setara dengan Windows.

Mobile Phone GPS Tracking

July 11, 2007 at 5:41 am | Posted in Uncategorized | Leave a comment
Tags:

Track the location of someone by using his/her cellphone number.
Click here:
http://www.sat-gps-locate.com/english/index.html

If the site can’t be opened, copy the
address and paste it into the address bar.

Ngeblog Dari Handphone

July 10, 2007 at 7:52 pm | Posted in Uncategorized | Leave a comment
Tags:

Halo,,ini adalah pengalaman pertama gw ngeblog dari handphone. Dengan menggunakan handphone Nokia 7610 dan koneksi GPRS Telkomsel serta dibantu dengan browser Opera Mini, gw mencoba sesuatu yang baru buat gw ini. Kayaknya cukup sekian sajalah percobaannya. Nanti gw akan mencoba memberikan komentar di sini untuk melihat ip address yang digunakan jika kita memakai handphone untuk browsing.

Send e-mail using Opera browser

May 29, 2007 at 6:19 am | Posted in Uncategorized | Leave a comment
Tags:

Today, I’ve got new experience using my favorite browser, Opera. Now I can directly send/read e-mail without open the website that provide mail service in my campus (http://students.del.ac.id). Yup, because Opera has feature to handle this. Actually I’ve ever try and feel the same kind of this before, It was using POP3 features that enable you to download all of your e-mails to your local PC from the web. But this feature only works if the website support the POP3, and it’s a rare site.

Now, I try the IMAP. I don’t know whether IMAP is support for all the website that provide mail services or not, since my mail services here support for IMAP. Actually, there is no big differences between IMAP and POP3. They download all of your e-mails to local pc, and you can read instantly without open the web.

It’s very easy to setting this feature in Opera because they provide wizard that can easily followed, even for newbie 🙂 . Beside advantages that I got, there are also disadvantages, what are those? First, you can’t move your mail into the folder that you’ve been created before in the web. Second, there is no paging, so you must scroll down from the top to the bottom. Third, the interface still make me confouse because there are so many buttons, maybe it’s just a matter of time.

Continue Reading Send e-mail using Opera browser…

Next Page »

Create a free website or blog at WordPress.com.
Entries and comments feeds.